Tour Manado

Dua Staf Khusus Walikota AA Bicara Tentang Banjir Manado Apa Tanggapan Mereka ?



ODCnews.net
Manado – Cura hujan cukup tinggi akhir-akhir ini di kota manado, membuat sejumlah wilayah menggalami banjir, terutama yang mereka bermukim di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dan DAS Sawangan karena dua sungai besar tersebut meluap dan menggenangi rumah penduduk.

Menurut pandangan
Staf Khusus Walikota Manado Andrei Angouw (AA) Felix Palenewe, masyarakat saat ini perlu memahami kenapa dalam tiga hari ini, air meluap hingga ke rumah dan jalan jalan yang ada di kota Manado, ini dikarenakan curah hujan melebihi daya tampung besaran sungai dan resapan debit air ketanah di ambang batas normal.selain itu Air didaerah cekungan DAS Tondano dan DAS Sawangan over kapasitas.

“Ini menjadi persoaalan kita bersama Tidak serta merta setiap kali meluap air dan mengakibatkan banjir yang jadi sasaran adalah pemerintah.” Ujar Staf Khusus bidang pemberdayaan komunikasi publik ini.

“Kalu hanya luapan air akibat debit air pemukiman warga, torang sejak desember hinggs februari Hujan terus, dan tidak ada yang namanya banjir, kecuali genangan air yang terbentuk disejumlah tempat dan itupun langsung surut secara cepat. Karena saluran dan jalur sungai kecil terus di keruk dan dibersihkan. Tetapi kalu debit air kiriman seperti ini yang masuk ke kota, wahh pasti tidak akan menampung. Tapi itupun air termasuk cepat surutnya,” ujar Sekum INNS



Ditambahkan Palenewen, Ada hal sangat penting yang harus kita ketahui bersama, kota Manado punya permasalahan utama terkait berkurangnya sumber sumber resapan air. Adanya 5.436 bangunan yang melanggar dari garis sepadan sungai (GSS) dan sebanyak 12.285 bangunan yang melanggar Garis sepadan bangunan (GSB) atau luasan yg terpakai sebesar 439.534 meter persegi. Kita bisa bayangkan besarnya lahan resapan yang terpakai akibat pelanggaran aturan ini. Pemerintah Kota Manado di bawah kepemimpinan AARS, sedang menegakkan aturan ini dengan berbagai usaha konkrit untuk normalisasi sungai dan saluran air, dan masyarakat juga sangat penting menyadari aturan yang berlaku ini.


Senada hal yang sama Staf Khusus bidang pengkajian & penataan ruang Edbert Marthen Mirah mengatakan undang undang tata ruang memungkinkan untuk penegakkan daerah resapan kota sehingga masyarakat diminta mentaati dengan standart harus ada sumur resapan atau biopori disetiap rumah, sehingga kita juga ada cadangan air yg meningkat.Seharusnya dari talang air masuk ke tanah sebagai resapan, namun yang kita lihat halaman/pekarangan sudah tertutup semen atau cor. Ini juga dampak dari perkembangan pembangunan kota yang sangat massif. Selain itu pemerintah kota bersama Balai sungai sedang melakukan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai yang masuk ke wilayah Manado terutama bagian Hilir, itulah aliran sungai yang ada di kota Manado.
Staff Khusus bidang pengkajian pengawasan & pembangunan daerah Astrid Kumentas, menegaskan bahwa 9 bulan kepemimpinan AARS di Manado bukan berarti masalah banjir akan teratasi secara keseluruhan.

Namun kerja nyata selama ini mampu mengantisipasi terjadinya bencana besar, mari bersama pemerintah bekerja untuk membangun torang pe kota Manado ini karena AARS selalu bersama rakyat. Pembangunan memerlukan waktu untuk dinikmati kita semua, salah satu tindakan sederhana kita semua adalah menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.(yudi)


About Marhaen

Check Also

Mengisi Kekosongan Pejabat Pensiun Frangki Mantis & Anita Rorong Dapat Tugas Baru, Begini Penuturan Sekda Manado Micler Lakat

ODCnews.com Manado – Dalam rangka  mengisi kekosongan jabatan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, yang di pimpin …