ODCNews.net
Manado- Rencana penggabungan (merger) dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) yakni SD Inpres Bunaken dan SDN 01 Bunaken menjadi polemik tersendiri bagi warga kepulawan yang di kenal dengan taman lautnya ini.
Menanggapi persoalan ini
Walikota Manado, Andrei Angouw (AA) kepada awak media menjelaskan persoalan penggabungan (merger) dua sekolah tersebut.
Menurut Angouw, pemerintah akan melakukan merger dikarenakan jumlah murid yang berada di dua sekolah tersebut sudah tidak memenuhi standar.
“Sekolah-sekolah di sana memang berkurang muridnya jadi dimerger,” tegas Walikota Andrei Angouw yang didampingi Wakil Walikota Richard Sualang usai menghadiri rapat paripurna di Kantor DPRD Kota Manado Senin (27/6/2022).
Selain itu, lokasi SD Inpres yang berdekatan dengan gardu listrik menjadi salah satu pertimbangan untuk dilakukan merger.
“Selain itu, Sekolah Inpres yang dimerger tersebut berdekatan dengan pembangkit tenaga listrik ,” kata Walikota.
Saat di tanyai tentang Surat Keputusan (SK) merger dua sekolah tersebut, Walikota mengisyaratkan bahwa SK sudah dibuat.
“SK, kayaknya sudah ada no. Nanti kita cek ke dinas terkait,” ucap WWalikota
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD), Triana Almas memastikan, SK merger SD Bunaken sudah ada.
“Iya, SK merger SD Inpres dan SDN 01 Bunaken sudah ada, dari bulan Maret,” tukas Almas saat dihubungi media ini, Senin (27/06/2022) malam.
Sebelumnya, DPRD Manado melalui Komisi IV, menggelar hearing dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta masyarakat dan orang tua murid SD Inpres Bunaken, Senin (27/6/2022), bertempat di ruang Komisi IV DPRD Manado.(iduy/*)