ODCNews.net
Manado – Kebakaran yang terjadi di Kota Manado, umumnya karena kelalayan kita sendiri, dari hasil survei sebagian besar
Mengamuk nya si jago merah akibat alat pemanas listik, setrika,kompor, instalasi listrik yang tidak terawat, lilin atau pun sampah yang di bakar namun tidak di jaga, ini yang menyebabkan terjadi titi api dan mengakibatakan kebaran.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Manado, Supryatna,saat di jumpai di ruangan kerja Kantor Damkar Kota Manado, Kawasan Kantor Wali Kota Manado pada Rabu (5/10/2022).
Menurutnya ini harus diwaspadai karena cuaca saat ini berubah, terlebih bagi mereka yang mempuyai tempat kos-kosan atau tempat tinggal yang sebagian besar matrialnya terbuat dari kayu.
“Sebanyak 103 kali pemadaman dilakukan sepanjang tahun ini dan didominasi oleh kompor dan setrika,” ujar Kadis Supriyatna.
“Terlebih di rumah kos-kosan yang ditinggal penghuninya karena terburu-buru keluar rumah, ini harus di warpadai, “Ujar nya pula .
Makanya kata Kadis jangan pernah lupa mematikan api kompor serta mencabut saklar setrika saat berencana keluar rumah.
“Sehingga tidak akan terjadi kebakaran,” jelasnya.
Kata dia lagi, di atas pukul 16.00 WITA sampai dengan 19.00 WITA penyebab kebakaran rata-rata bersumber dari aktivitas pembakaran sampah.
“Biasanya usai membakar sampah mereka mengira api sudah padam, padahal masih ada sisa api yang bisa dibawa terbang angin dan menyebabkan kebakaran,” jelasnya.
Kemudian pukul 02.00 WITA sampai dengan 05.00 WITA penyebab utama kebakaran karena korsleting listrik.
“Biasanya ini terjadi di rumah kosong atau sedang ditinggal oleh pemilik,” jelasnya.
Kadis pun meminta kepada masyarakat agar terus waspada terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Jika berencana meninggalkan rumah dengan waktu yang lama maka semua sambungan listrik ke perangkat elektronik harus dicabut.
“Seperti kipas angin, AC, race cooker, TV dan lain sebagainya,” jelas Kadis.
Disisi lain untuk meminimalisir peristiwa kebakaran di Kota Manado, Dinas Damkar menyiagakan 17 unit armada Damkar.
“Selain di kantor Damkar, armada ini standby di beberapa pos di kecamatan,” jelas Kadis.
Sekadar diketahui di akhir tahun ini pada APBDP, Dinas Damkar mengusulkan kelengkapan pemadaman, karena melihat kondisi kemdaraan kita sudah tidak memadai lagi perlu adanya peremajaan.
“Nanti tahun 2023 kita akan usul penambahan armada baru,” tandasnya.
(Iduy)