Manado – Upaya Pemerintah Kota Manado untuk melindungi warganya dari terjangan bencana yang terjadi belakangan ini, terutama banjir dan tanah longsong, terus di seriusi oleh Pemerintah yang di pimpin Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Suawalang (AA-RS).
Initerlihat dengan adanya perbaikan drainase ataupun pengerukan anak sungai yang dinilai menjadi titik sentral sering terjadinya banji, salah satunya anak sungai di wilayah Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting.
Walaupun ada sedikit kontra vensi di masyarakat terhada kebijakan ini namun, Pemkot Manado tak pantang mudur demi kebaik masyarkat di sana.
Seperti ungkapan salah satu warga lewat Media sosial yang telah beredar luas, secara gamblang yang menyebut bahwa Walikota Andrei Angouw tidak manusiawi.
“Nyanda manusiawi ini Andre Ang (Angouw). Saya tidak mengerti ini pemerintah masih manusia atau bukan. Masyarakat masih belum lelah ada mangada banjer, seharusnya pemerintah kase bantuan. Orang belum abis lelah, sudah dapat surat suruh bongkar ,” kata pria tersebut.
Walikota Andrei Angouw pun menangapi dengan santai pernyataan itu. Menurutnya, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah sudah sangat manusiawi.
“Justru pemerintah kita (Pemkot Manado) sangat manusiawi, makanya kita tidak mau masyarakat terkena bencana, saya pun tidak tahu yang tidak manusiawi kita yang mana,” kata Andrei Angouw sembari melempar senyum khasnya, pada Senin (13/02/2023).
Angouw pun menambahkan, bahwa tujuan dari pemerintah Kota Manado untuk merelokasi 54 rumah warga Kelurahan Mahawu ke Perumahan Pandu milik pemerintah adalah untuk menyelamatkan mereka dari bencana.
“Intinya Pemkot menginginkan agar warga tidak terkena banjir tiap tahun.
Makanya, 54 rumah di Mahawu itu pemerintah akan pindahkan ke Pandu. Itu untuk apa, yaitu untuk menyelamatkan pa dorang supaya dorang so nyanda mo kena bencana lagi,” kata Angouw menjelaskan.
Walikota pun menjelaskan, warga Mahawu yang berada di bantaran sungai tersebut sudah seringkali terkena bencana banjir sejak 2014.
“Mereka sudah kena bencana 2014. Pun, sudah dapat rumah di Pandu. Tapi, tetap tinggal di bantaran sungai, makanya beberapa kali terkena bencana juga dan yang terakhir pada 27 Januari lalu,” jelasnya kembali.
Pada intinya menurut Angouw, Pemerintah Kota Manado tidak menginginkan warganya terkena bencana. Namun sangat disayangkan, ada sejumlah oknum yang nampak memprovokasi warga agar tidak pindah dari Mahawu.
“Pemkot tidak mau mereka terkena bencana lagi. Mungkin, oknum-oknum ini masih mau lihat masyarakat pe penderitaan kena bencana,” selorohnya.(*/Bastian)