ODCNews.net
Sulut – Perdagangan Orang merupakan tindakan yang bertentangan dengan harkat dan martabat manusia sekaligus menjadi ancaman yang serius terhadap masyarakat khususnya perempuan dan anak.
Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Sulut dr. Kartika Devi Tanos MARS yang diwakili Plh.Kadis Erverdien M Kalesaran SE.M.Si, saat closing statement saat mendampingi Perwakilan Perlindungan Hak Perempuan dari TPPO KPPA RI Tria Rosalina Budi Rahayu SH pada Kegiatan Bimbingan Teknis SOP Pelayanan Terpadu Bagi Saksi Atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Menurutnya Korban TPPO terbanyak adalah kelompok rentan yaitu Perempuan dan Anak, Berdasarkan data TPPO yang dihimpun oleh Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) jumlah kasus tahun 2022 sebanyak 936 Korban dengan 885 kasus kekerasan, sedangkan untuk kasus kekerasan TPPO Trafficking pada tanggal 9 Maret 2023 tercatat sebanyak 2 korban usia Anak 6 Kasus kekerasan Fisik 16 kasus kekerasan psikis 7 kasus kekerasan seksual 16 kasus penelantaran 3 orang korban dengan kasus masalah sosial lainnya dan 38 kasus dalam proses penanganan.
” Kekerasan terhadap perempuan secara online paling umum terjadi di sosial media seperti Facebook, Instagram, Michat, WhatsApp serta media sosial lainnya, jenis kekerasan lewat media Online yang paling umum adalah Bahasa yang kasar dan menghina diikuti oleh pelecehan yang sengaja, penghinaan pada tubuh dan ancaman kekerasan seksual”, Ujar Everdin
Kegiatan yang diselenggarakan oleh TPPO KPPA RI yang berlangsung selama dua hari (14-15 Maret 2023) di Hotel Aston Manado ini diikuti seluruh steak holder yang berkaitan dengan P3A. Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut dan berbagai simulasi ketika dalam penanganan kasus nanti.
Tampil sebagai Pembicara diantaranya
Ir. Priyadi Santoso M.Si yang juga sebagai Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan TPPO, Tria Rosalina Budi Rahayu S.H, Andy Ardian (ECPACT Indonesia), PaulaA Kono (DPPA Timur Tengah. Utara) Robiatul A ( IOM Indonesia), Winda Majenda Winowatan (Yayasan Kasih Yang Utama).
(Yudi Bastian)