ODCNews.com
Manado – Pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan seperti di kota Manado menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang punya hobby menanam, gaya memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan yang lagi trend saat ini atau yang lebih dikenal dengan nama urban farming kintal AARS (Aman,Asri,Ramah dan Segar) yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Kota Manado lewat Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP).
Hal tersebut di utarakan Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang (RS) saat bertatap muka lewat Program Talk Show Baron Manado yang di selenggarakan oleh Radio RAL yang dilaksanakan diruang Dinas Kominfo Manado pada hari Kamis (18/01/2024). Tema yang diangkat terkait pemanfaatan lahan perkotaan untuk menanam tanaman jenis Ubi yang dibahas secara santai oleh ketiga Presenter RAL.
Menurut Sualang, manfaat tanaman jenis Ubi ini sangatlah besar salah satunya sebagai alternatif karbohidrat penganti makanan pokok yakni nasi. Walaupun Kota Manado bukanlah darah pertanian tetapi merupakan kota jasa, namun sebagai wilayah pinggiran seperti di Kecamatan Malalayang, Mapanget wilayah Tuminting dan Bunaken masih ada sebagian lahan dijadikan pertanian oleh masyarakat setempat sebagai tanaman tumpang sari oleh petani disana.
“Masyarkat Kota Manado bisa memanfaatkan tanaman ini, hanya saja belum terbiasa untuk di konsumsi sebagia makanan pokok, namun bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti kue, kripik, tape bahkan es cream varian rasa ubi oleh para UMK di kota Manado,” Jelas Wawali Sualang di dampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Manado Reyn Heydemans.
Terkait Bibit dan Pupuk serta pendampingan penyuluh dan alat pertania. Wawali mengatakan Pemkot Manado akan memfasilitasi hal ini, lewat Dinas terkait dalam hal ini Dinas PKP Kota Manado.
(YuBas)