ODCNews.com
Manado – Pemerintah Kota Manado menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116, 20 Mei 2024. Walikota Manado Andrei Angouw menjadi inspektur upacara (Irup) dalam giat yang digelar di Lapangan Sparta Tikala Manado, Senin pagi.
Dalam sambutannya, Walikota Andrei Angouw membacakan surat Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI yang bertemakan, ‘Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas’.
“Saudara/riku Sebangsa dan Setanah air, hari – hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut serta tetapi lebih daripada itu menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia,” katanya.
Hari – hari ini hingga dua dekade ke depan, lanjut Angouw merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita semua dalam mewujudkan itu semua. Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan berkunjung kembali kepada sejarah gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia, membentuk kebangsaan kita.
“Sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya, bukan karena sensasi politiknya juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata – mata, tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu, namun dapat dikaitkan dengan masa depan yaitu pada ide – ide yang membuka ruang imajinasi peradaban,” jelasnya.
Pada 20 Mei 1908 lahir organisasi Budi Utomo yang pada masa itu telah menunjukkan bibit bagi kita cita – cita kita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Budi Utomo inilah yang kelak menjadi simbol hari kebangkitan nasional yang kita rayakan saat ini.
“Sebelum Budi Utomo, ada Kartini perempuan dari Jepara yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan kebebasan kesetaraan keadilan persaudaraan dan kemajuan melalui tulisan yang tersiar ke penjuru dunia. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu – sumbu kecil yakni para kaum muda embrio bangsa yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional,” tambahnya.
Ditekankan Angouw, apa yang digagas Budi Utomo, Kartini dan para embrio bangsa kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai jembatan emas.
Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah jembatan emas yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.
“Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung jembatan emas akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya yang dalam bahasa Bung Karno bahagia bersama atau menangis bersama. Disinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya momen agar kita mengambil keputusan dengan tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat,” tuturnya.
“Hari ini kita berada pada fase kebangkitan kedua melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa, berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu. Kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” sambungnya.
Sementara itu di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan Bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi – inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
“Sebagaimana telah berkali – kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi kesempatan itu hanya datang satu kali oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langka,” ujarnya.
Bonus demografi yang dimiliki indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan salah satu yang berjuang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital.
“Dalam aspek bisnis sosial dan ekonomi transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis dalam aspek sosial dan lingkungan. Transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Potensi – potensi ini untuk mendukung percepatan transformasi digital sekaligus membuka peluang bagi Indonesia,” tutupnya.
Turut hadir Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang, instansi vertikal, pejabat eselon II, III dan IV, para Camat dan Lurah se-Kota Manado serta undangan lainnya.
(Advetorial )