ODCnews.com
Manado – Kota Manado dikenal sebagai “Kota Toleransi” masyarakatnya yang heterogen dalam hal suku, agama, dan ras, namun tetap mampu menjaga kerukunan dan keharmonisan.
meskipun demikian senerjitas pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat harus terus dibangun.
Seperti yang terpatau pada Rabu (13/08) bertempat Ex Restoran Bambu kuning Tikala, kegiatan yang di motori Pemerintah Kota Manado melalui Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) menggelar tatap muka bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Didukung jajaran Polresta Manado.
Kegiatan yang dihadiri Wakil Walikota Manado dr.Richard Sualang menyampaikan beberapa pesan agar agar forum seperti ini bukan sekadar seremonial, melainkan sarana mendengar langsung aspirasi warga.
“Forum komunikasi antar elemen masyarakat dengan pemerintah seperti ini memberi kita kesempatan mendengar masukan dari masyarakat. Sekaligus, kita dapat mensosialisasikan program pemerintah agar tercipta interaksi positif antara masyarakat, pemerintah, TNI, dan Polri,” ujar Sualang.
Ketua BKSAUA Kota Manado, Pdt. Judi Tunari, M.Teol, menambahkan bahwa tokoh-tokoh agama memiliki peran penting dalam merawat harmoni di tengah keberagaman.
“Tatap muka ini menjadi penguat toleransi antar tokoh agama — imam, pendeta, kyai — yang menjadi ujung tombak penyampai nilai-nilai kerukunan di Kota Manado. Kegiatan ini juga merupakan program rutin Pemkot bersama BKSAUA,” jelasnya.
Acara ini turut dihadiri Asisten I Setda Kota Manado, Julises Oehlers, Camat Tikala Henry Kontu, Kepala Bagian Kesra Otniel Tewal, serta jajaran Polresta dan Polsek Tikala.