ODCnews.net
Siapa yang tak kenal dengan sosok Srikandi Anggota DPRD Kota Manado dari Faraksi PDI Perjuangan yang di kenal cerewet / vokal saat memperjuangkan aspirasi Warga Kota Manado, namun saat ini tiba-tiba berubah dan terkesan lebih soft dan tenang ketika menghadapi persoalan yang terjadi di Masyarakat.
Wanita cantik yang punya nama lengkap Jeane Laluyan menjelaskan, alasan nya.
Menurut nya, saat ini situasi Pemerintahan di Kota Manado sudah berbeda seperti waktu yang lalu dimana sistem yang di bangun Pemerintah yang di pimpin Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang (AARS) lebih condong mengutamakan kerja dengan sistem sinergitas, baik dari tingkat paling tinggi sampai ke tingkat paling bawah, semua berjalan satu komando termasuk ketingkat Provinsi sampai ke Pusat,
artinya semua aspirasi di masyarakat saat ini bisa komunikasikan dengan cepat dan tepat sasaran.
“Ketika di temukan persoalan di masyarakat dengan cepat bisa dikomunikasikan kepada yang berwenang, dalam arti koordinasi jalan tepat sasaran dan segera mencari jalan keluarnya,” ungkap wanita kelahiran
21 juli 1976 ini.
“Kalau Pemerintahan sebelum nya kenapa saya banyak ber koar- koar meperjuangkan aspirasi warga, karena kalo tidak seperti itu kita tidak di dengar bahkan terkesan di cuekin dengan berbagai macam alasan atau karena mungkin pada saat itu kita berbeda warna,” Guyon Ketua Baguna PDIP Kota Manado ini.
Hal ini di ugkapkan Laluyan saat menemui warga pada masa reses pertama di tahun 2022 Dapil Wenang-Wanea yang di gelar di Kelurahan Teling Tingkulu Kecamatan Wanea pada Senin (28/03/2022).
Dalam reses Anggota Komisi 1 ini dengan gaya khasnya yang santai sabil berjalan mengitari warga mendegarkan aspirasi di ataranya masalah penerangan jalan, masalah drainase, sampai persoalan septik tank sebuah pabrik roti yang beroprasi di kelurahan tersebut.
Dan satu persatu di jelawab olehnya, bahkan tak segan segan menghubungi pihak yang berkompeten untuk menjelaskan persoalan yang di tanyakan warga.
Seperti di ketahui meski berasal dari PDI Perjuangan, namun Laluyan senantiasa membuka diri tanpa membeda-bedakan warna dalam melayani aspirasi masyarakat.
“Dia tahu bahwa saat ini dia bukan lagi milik PDIP, tapi milik masyarakat Manado, khususnya warga di Dapil Wanea dan Wenang. Jadi dengan begitu, siapa saja masyarakat yang datang menyampaikan aspirasi, pasti dilayani tanpa membedakan warna,” Ujarnya Ketua Pertina Manado ini.
Selain warga, turut hadir dalam reses, Sekretaris Kecamatan Wanea Meilin Lasut, Lurah Bumi Nyiur Agus Panekenan SE, Lurah Teling Tingkulu Selvi Tea SE, perwakilan Dinas Perkim dan Kapolsek Wanea Arie Najoan, serta ratusan warga dari Tingkulu dan Bumi Nyiur.
(yudi)