ODCnews.net
Manado – Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, berkolaborasi dengan Ikatan Nyong dan Noni Sulawesi Utara (INNS) bersama Inspire menggelar Iven Pledge to Respect (Berjanji Untuk Menghormati) yang didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Utara.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kegiatan dari Nyong dan Noni Sulut yaitu ‘He for She’ dan juga program dari Inspire yaitu ‘Pledge United’.
Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Utara sangat mendukung program Gender Equality lewat program – program yang disiapkan oleh Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota.Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda agar lebih menghargai wanita.
Mengawali kegiatan tersebut sambutan dibawakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Manado Dra Lenda Pelealu. Dirinya menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut sesuai arahan dari Walikota Manado Andrei Angouw tentang pentingnya keterlibatan semua pihak dalam upaya pencegahan terhadap tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Manado.
“Kekerasan berbentuk gender adalah masalah kompleks dan butuh kontribusi bersama. Dan tentunya hal tersebut bukan hanya tugas Pemerintah tetapi menjadi tugas kita bersama,” kata Lenda Pelealu.
Hein Hoekstra selaku Manado Office Director Inspire pada kesempatan tersebut mengatakan, masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa terselesaikan jika semua bergandeng tangan mendapatkan visi ini dan sama – sama berjuang untuk menyelesaikan kekerasan terhadap perempuan. Selain itu hadir langsung juga Jonathan Hamilton selaku CEO dan Founder Inspire.
Walikota Manado Andrei Angouw pada kesempatan itu juga menyampaikan dukungannya terhadap kampanye anti kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada inspire Indonesia lewat program Pledge United untuk mensosialisasikan kegiatan ini untuk kampanye terhadap anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Saya juga menyampaikan terimakasih untuk Ikatan Nyong dan Noni Sulawesi Utara yang turut berpartisipasi dalam program ini,” Ucap Walikota Andrei Angouw.
Sementara itu Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang dalam sambutannya menyampaikan, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir secara nasional angka kekerasan terhadap perempuan naik sampai 800 %.
“Tentunya angka ini mengkhawatirkan dan sangat menyedihkan,” kata Sualang.
Menurut data dari Simphoni PPA, sistem informasi online perlindungan anak dan perempuan sampai pada bulan April 2022 tercatat 7 ribuan kasus kekerasan yang terdiri dari 1000 an kasus korban laki – laki dan 6000 an korban adalah perempuan. Persentase terbesar kasus korban kekerasan seksual adalah perempuan adalah 79,1%.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan ini merupakan fenomena gunung es. Angka ini bisa melebihi dari yang kita ketahui dan ini sudah pada titik yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Lebih lanjut Wakil Walikota berharap, perlu adanya tindakan prioritas dalam pencegahan kekerasan tehadap perempuan dan anak.Dikatakannya, kekerasan berbasis gender bukan lagi masalah Pemerintah tetapi menjadi masalah kita bersama.
“Seluruh jajaran Pemerintah Kota Manado harus mensosialisasikan hal ini hingga ke tingkat wilayah, kita bersyukur hari ini jadi momentum untuk melangkah ke depan, kita mulai usaha kita dalam mencegah dan mengurangi angka kekerasan seksual terhadap perempuan,” ucapnya.
Sualang pun menegaskan, kedepannya angka kekerasan seksual terhadap perempuan di kota Manado harus menurun.Dikatakannya, tidaklah ada gunanya dilakukan pertemuan ini jika angka kekerasan terhadap perempuan tidak mengalami penurunan.
Hadir dalam acara tersebut, Sekertaris Daerah Kota Manado Dr Micler Lakat, Forkopimda, Staf khusus Walikota, Camat, Lurah, Dinas P3A Provinsi Sulut, Perwakilan Nyong dan Noni Sulut serta para siswa siswi SMP Negeri 1.
(Iduy/*)