ODCnews.com
Sitaro – Erupsi Gunung Api Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Selasa malam (16/4/2024) berdampak ke wilayah sekitar. Laporan terakhir yang diterima, rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara dialihfungsikan sebagai tempat pengungsian.
Gubernur Olly Dondokambey mengungkapkan, gerak cepat dilakukan Pemprov Sulut untuk meminimalisasi ancaman bencana.
Gubernur Olly Dondokambey langsung memerintahkan BPBD Sulut dan Dinas Sosial mengirim bantuan tenaga, peralatan hingga logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi, termasuk pengungsi.
“Pemerintah daerah setempat bersama BPBD Sulut telah menyiapkan jalur evakuasi. Bahkan, menyiagakan kapal untuk mempercepat evakuasi warga ke lokasi pengungsian yang aman,” ujar gubernur.
Diketahui, Gunung Api Ruang secara berulang dari mulut kawah gunung mengeluarkan api, awan panas, dan disertai adanya petir.
Sebanyak 838 warga yakni dari KampungPumpente 506 orang dan Kampung Laingpatehi 332 orang yang bermukim di Pulau Ruang telah berhasil dievakuasi.
Gunung Api Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro kini telah naik tingkat aktivitasnyadari Level II (Waspada) Ke LevelIII (Siaga).
Gunung Api Ruang menunjukkan kenaikan aktivitas berupa Gempa Vulkanik dalamyang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024 yakni tercatat pada 10 April (sebanyak 4 kali), 11 April (5 kali), 12 April (6 kali), 13 April (17 kali), 14 April (23 kali), 15 April (146 kali), dan 16 April sampai pukul 12.00 WITA(198 kali) dan 2 kali Gempa Tektonik Jauh.
Julius Ramopolii selaku Pos Pengamatan Gunung Api Ruang mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada GunungRuang tersebut. “Maka tingkat aktivitasGunung Ruang dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024 pukul16.00 WITA,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan di sekitar Gunung Api Ruang tetap waspada.
“Kami himbau untuk tetap waspada dan tidak mendekati kawah aktif pada radius 4 km untuk menghindari potensi bahaya gas beracun,” tuturnya.
Pada 16 April 2024, pukul 23.30 WITA, sebagian masyarakat yang berada di 2 (dua) kampung (Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi) di Pulau Ruang perlahan mulai dievakuasi menggunakanPerahu Pamo serta sebagian masyarakat yang memiliki perahu pribadi bergerak menuju ke Pulau Tagulandang melaluiPantai Taman Mandolakang Tagulandang.
Camat Tagulandang Noubert Sakendatu tengah berkoordinasi dengan Kapitalau (Kepala Desa) Kampung Pumpente dan Kapitalau Kampung Laingpatehi dan memperoleh informasi bahwa sebagian masyarakat masih berada di dua kampung tersebut karena tidak memiliki perahuuntuk mengungsi ke Pulau Tagulandang.
Selanjutnya pihak Camat Tagulandang dan Polsek Tagulandang melakukan koordinasidengan pihak Syahbandar Tagulandang untuk melakukan upaya evakuasi terhadap masyarakat yang masih berada di Pulau Ruang. Dan pada Pukul 01.25 WITA, Rabu (17/04/24), KMP bergerak dari Pelabuhan Tagulandang menuju Pulau Ruang.
Selanjutnya, setelah tiba di Pulau Ruang langsung dilaksanakan evakuasi warga. Pukul 01.30 WITA terjadi letusan Gunung Api Ruang yang disertai dengan semburan api dan petir. Setelah selesai melakukan evakuasi, KMP Lohoraung langsung berangkat dari Pulau Ruang.
Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro Sonny Belseran mengatakan saat inimasyarakat dari Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi ditempatkan diAula Pendopo Kantor Camat Tagulandang sebagai tempat penampungan sementara.
“Pemkab Sitaro telah menyiapkan berbagai lokasi penampungan warga, antara lain Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, danBalai Pertemuan Umum Kecamatan Tagulandang. Selain itu, rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara akan difungsikansebagai alternatif menampung warga jika diperlukan perluasan dampak erupsi.” Jelasnya.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Gubernur Prof DR (HC) Olly Dondokambey, SE dan WakilGubernur Drs Steven Kandouw (ODSK) langsung gerak cepat.
Gubernur Olly langsung memerintahkan Pj Bupati Sitaro Joi Oroh untuk sesegera mungkin berkoordinasi dengan BMKG, BPBD dan Basarnas Kepulauan Sitaro untuk terus melakukan pemantauan perkembangan aktivitas Gunung Api Ruang sebagai antisipasi terjadinya perluasan dampak erupsi.
“Kami minta untuk segera mengoptimalkan mitigasi, evakuasi serta penanganan dampak bencana alam di wilayah Provinsi Sulut khususnya erupsi Gunung Api Ruang” ujar Gubernur Olly.
Gubernur juga mengimbau kepada masyakarat untuk menjauhi aktivitas di sekitar Gunung Api Ruang.
“Kami himbau masyarakat untuk menjauhi gunung api ruang. Semua harus waspadaagar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan” tutur OD.
Pemerintah juga sudah mengirimkan bantuan kepada para korban yang telah dievakuasi. Sebagaimana gerak cepat yangdilakukan Pemerintah Provinsi kepada korban bencana alam diKota Bitung.
“Bantuan sudah kami kirimkan untuk para korban yang dievakuasi.” Pungkasnya.
Adapun tim bantuan sudah dikirim berupa kasur 20 lembar, masker 5000 pcs, terpal,selimut 20 lembar, mie instant 15 dos,makanan siap saji 800 paket, lauk pauk siap saji 500 paket, makanan anak 500 paket,selimut 100 lembar, sandang dewasa 200 paket, sandang anak 150 paket, family kids 160 paket, kif wear 100 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda keluarga 20 unit dan tenda serba guna 2 unit.
Tim dari Dinsos Sulut pun telah berangkat membawa bantuan bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sementara itu, terkait situasi terkini, dilaporkan oleh Lucky Mandagi bahwa persiapan Alat untuk evakuasi 2 unit kapalFerry (KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung) ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga. Menurutnya, kebutuhan mendesak saat ini yakni alat tidur, makanan siap saji dan masker.
Adapun titik kumpul pengungsian yakni Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai LatihanKerja Bahoi, GOR Tagulandang dan Balai Pertemuan umum Kecamatan Tagulandang.“Dan untuk alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan di fungsikanrumah-rumah ibadah di wilayah tagulandang selatan dan tagulandang Utara. jangkauankomunikasi khususnya di kampung laingpatehi minus signal telepon seluler. Untuk kampung Pumpente signal telepon seluler masih baik,” terangnya.
(YuBas/*)