ODCNews.net
Yogyakarta – Konferensi Nasional II Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) yang di berlangsung pada tanggal 1-2 Juni 2022 di hotel The Rich Jogja, Provinsi D.I. Yogyakarta baru saja usai.
Yang menarik dalam kegiatan tersebut figur tokoh muda Nahdatul Ulama Sulut yakni Habib Sahrir Bafagih terpilih terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Nahdliyin Pusat.
Meski sebelumnya melalui dinamika persidangan yang cukup alot delegasi HPN Sulawesi Utara yang dipimpin Habib Sahrir Bafagih bersama enam jajaran Ketua HPN Cabang di bawahnya, mampu mengatur mengatur irama sidang yang dipimpin para senior pengurus DPP HPN.
Sejak awal memang terlihat ada upaya utk memenangkan calon Ketua Umum tertentu dari koalisi yg tergabung dlm wilayah Indonesia bagian barat.
Lewat komunikasi yang dibangun bersama PW dari Kalbar, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Banten dan tuan rumah Yogyakarta, terbentuklah squad pendobrak kekuatan koalisi yang mendominasi arena Konfernas.
Nampak Muhammad Helmi Arsjad selaku Sekretaris HPN Sulut menjadi koordinato lapangan delegasi HPN Sulut untuk mengatur komunikasi lintas PW pendukung calon ketua terpilih di arena.
Hal yang memicu terjadinya kemelut panas dalam sidang pleno pemilihan calon ketua umum adalah tidak terakomodasinya suara PW HPN Sulut dalam daftar peserta hanya karena keterlambatan memasukkan formulir usulan calon.
Kondisi ini diperparah dengan ikut hilangnya daftar peserta PW Kalbar dan Sulawesi Tengah. Tak ayal hujan interupsi pun bertubi-tubi dilayangkan oleh PW Sulut dan Sulteng didukung PW Gorontalo dan Kalbar ke pimpinan sidang.
Sahrir Bacharuddin, Ketua PC HPN Minsel ngotot menuntut pimpinan sidang utk tetap mengakomodasi hak suara sejumlah PC HPN se-Sulut yang terlambat masuk hingga akhirnya diterima meskipun menunggu skorsing waktu utk proses verifikasi kembali. Begitu pun wakil HPN Kalbar dan Sulteng yang meminta investigasi atas nasib suara mereka yang hilang tak terbaca dalam daftar verifikasi peserta.
Setelah ditelusuri ternyata ada kekhilafan teknis panitia dlm proses registrasi. Hal ini kemudian bisa dimaklumi karena kondisi psikologis mereka yang berada dalam keadaan capek.
Tiba pada proses pemilihan ketua umum, Masri Hamzah dipercayakan menjadi saksi dan pencatat suara calon dalam penghitungan suara.
Tahap penghitungan suara sedikit kritis, karena ketiga calon mendapatkan suara yang signifikan dengan perbedaan jumlah yang sangat ketat.
Musodaq, calon nomor 1 dari PW HPN Jatim memperoleh 32 suara, Muhammad Hasyim calon nomor 2 dari PW HPN Jabar mendapat 33 suara, dan Dede Supriyadi dari PW HPN Banten mengantongi 36 suara menutup kemenangan sebagai calon terpilih yang didukung suara PW HPN Sulut dan PC HPN se-sulut sebagai penentu kemenangan.
Euforia kemenangan pun semakin lengkap setelah Habib Sahrir Albar Bafagih masuk dalam tim formatur dan ditetapkan menjadi Sekjen DPP HPN.
Tiga kader HPN Sulut diakomodasi untuk masuk dalam jajaran pengurus DPP HPN. Sebelumnya, PW HPN Sulut telah melakukan konsultasi dengan beberapa senior PWNU Sulut termasuk Kakanwil Kemenag Sulut utk meminta restu, dukungan, dan doa.
Dalam Konferensi Nasional II HPN, PW HPN Sulut mendapat perhatian dan apresiasi atas kegigihannya dalam mengawal hak-hak peserta yang lainnya. Momen ini juga mengulangi kesuksesan Muktamar NU ke-34 di Lampung, yang dimotori oleh PWNU Sulut.
Pasca penutupan Konfernas, dilakukan kesepakatan kerja sama dengan perusahaan motor listrik Hyundai. (iduy/*)