ODCnews.com
Manado – Pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam melalui sistim Urban farming saat ini lagi digandrungi di masyarakat perkotaan seperti Kota Manado, dengan memanfaatkan lahan disekitar rumah, atau lahan kosong yang ada, melalui budidaya tanaman yang menghasilkan seperti cabe rawit, bawang merah, dan tanaman sayur lainnya.
Dari data yang Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado, sepanjang semester I 2024 ini, realisasi panen cabe rawit mencapai 9,42 Ha, cabe keriting mencapi 2,50 Ha dan bawang merah mencapai 0,30 Ha.
“Realisasi urban farming di 7 kecamatan dari 11 kecamatan yang ada di Kota Manado cukup memuaskan, dan ini akan terus kami tingkatkan,” jelas Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado, M Sofyan AP MSi didampingi Pengelolah Data dan Hortikultura daN Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado, Meiske Kalele saat di temui di kantor PKP Manado baru-baru ini
Sofyan juga menambahkan, sepanjang 2024 ini, pihaknya akan terus menambah luasan budidaya pertanian dengan menggandeng TP PKK kecamatan dan kelurahan, sementara bibit yang diterima saat ini diakuinya hasil kolaborasi dengan kementerian terkait dan Bank Indonesia (BI).
Selain untuk memberdayakan lahan yang ada di kawasan perumahan dan lahan kosong, Urban Farming dengan komoditas cabe dan bawang merah, diungkapkan oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw sebagai salah satu cara menahan inflasi yang kerap terjadi di Kota Manado. “Ini langkah positif kita, karena inflasi di Kota Manado sebagian besar dipicu oleh cabe rawit dan bawang merah, serta mendorong perekonomian keluarga,” tutur Angouw. Sektor pertanian, dalam data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi positif untuk pertumbuhan ekonomi (PE) dengan tumbuh 0,97 selain konstruksi yang memberikan kontribusi 1,59 dan sektor transportasi dan perdagangan dengan 1,10. Pertanian hingga kini terus menjadi sektor yang konsisten terus mendukung PE Sulut dan menjadi penyumbang tenaga kerja sejak sebelum pandemi, pandemi, hingga melewati pandemi seperti saat ini. (Yudi Bastian)